Mengapa Harus Ada Ujian?
Saat ini, hampir seluruh siswa di Indonesia sedang menjalani Ujian Akhir Sekolah. Ujian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu (kepandaian, kemampuan, hasil belajar, dan sebagainya). Dapat dilihat dari definisi di atas bahwa tujuan dilakukannya ujian adalah untuk menguji apa yang sudah dipelajari selama ini oleh para siswa dan melihat apakah konten tersebut sudah benar – benar dipahami oleh siswa. Namun, di UPH College, ujian tidak hanya semata – mata untuk menguji kompetensi kognitif siswa. Siswa harus dapat merefleksikan apa yang sudah dipelajari selama ini di kelas melalui soal analisis yang diberikan dan melihat perkembangan logika berpikir siswa sesuai dengan kedalaman materi yang diberikan.
Mungkin kita berpikir bahwa seandainya tidak ada ujian dalam hidup ini maka semua hal akan terasa santai, ringan, dan menyenangkan. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya, sepanjang hidup kita pasti akan senantiasa mengalami ujian. Bayangkan seandainya hidup kita tidak ada ujian, maka hidup kita akan hanya berjalan konstan di tempat. Tidak ada hal yang dapat memacu kita untuk menjadi maju dan lebih baik. Maka dari itu, ujian di UPH College tidak hanya semata-mata menguji siswa dalam bidang akademik tapi juga mempersiapkan life skill sehingga siswa siap dalam mengarungi bahtera kehidupan. Pelaksanaan ujian adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban siswa terhadap Tuhan, orang tua, dan juga diri dalam proses belajar yang telah dilalui dalam kurun waktu tertentu. Hal ini berkaitan dengan perumpamaan yang terdapat di Matius 25:14-30. Orang pertama diberi 5 talenta dan membawa laba lima talenta. Orang kedua yang dipercayakan 2 talenta, memperoleh laba 2 talenta. Akan tetapi, orang terakhir yang dipercayakan 1 talenta, memilih untuk menyembunyikan nya di dalam tanah sehingga ia tidak memperoleh laba dari talenta yang dipercayakan kepadanya. Pada akhirnya, talenta tersebut dipercayakan kepada orang yang memperoleh 5 talenta. Dari perumpamaan diatas, konteks talenta yang dimaksud adalah emas. Lebih lanjut, dari perumpamaan diatas dapat diambil beberapa hal yakni pertama, Tuhan mempercayakan talenta kepada setiap kita berbeda-beda. Kembali dilihat dari perumpamaan diatas, ketika Tuan tersebut pergi maka Tuan tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh hamba tersebut. Maka, hamba tersebut memiliki pilihan untuk jujur dan bertanggung jawab dan juga berbohong dan tidak bertanggung jawab. Hal penting lainnya adalah ketekunan. Orang pertama dan orang kedua berusaha dengan tekun untuk mengembangkan talenta yang dimiliki nya sehingga memperoleh laba. Kontras dengan orang ketiga yang bersikap malas dan memilih untuk tidak mengembangkan talentanya. Aspek kejujuran, ketekunan, tanggung jawab adalah aspek penting yang harus terus dikembangkan dalam kehidupan ini. Terlebih sebagai siswa, kita harus dapat bersikap jujur dan bertanggung jawab mulai dari hal kecil yakni dari hal ujian. Bagaimana kita dapat setia terhadap perkara besar kalau perkara kecil saja kita tidak dapat setia?
Matius 25:14-30
25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. 25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. 25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.25:17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. 25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. 25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. 25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. 25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. 25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. 25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! 25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? 25:27Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. 25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. 25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. 25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
SELAMAT MELAKSANAKAN UJIAN AKHIR SEKOLAH UNTUK SELURUH SISWA SISWI UPH COLLEGE GRADE 10,11,12. God Leads! TO GOD BE THE GLORY!